BELAJAR DARI ELANG !


Elang adalah pasangan yang setia, sekali kawin utk selamanya.

Elang betina ibu yang teladan, mengurus anak mereka dengan cinta. Sebelum bertelur menyiapkan sarang di bukit yg tinggi dan bawahnya jurang. Rangkanya ranting keras dan duri tajam dilapis rumput-rumput halus dilapis dg mencabut bulu di dadanya agar sarang enak dan nyaman.

Setelah dierami telurnya menetas jadilah anak-anak Elang. Anak-anak Elang, bila lapar paruhnya akan ditengadahkan, kemudian sang ibu memasukkan makanan hasil buruan.

Anak-anak Elang pun tumbuh menjadi besar. Bila ada angin kencang berhembus sang ibu merentang sayap menutup sarang memberi perlindungan.

Suatu saat Anak-anak Elang kaget ransum makanan tiba2 dihentikan. Perangai sang ibu berubah tajam dan mereka menangis kelaparan "ibu, knp begitu?"

Suatu saat Anak-anak Elang kaget lagi krn sayap sang ibu dikibaskan sehingga rumput halus dan bulu hangat berhamburan keluar dari sarang, tinggal duri tajam menusuk badan. Mereka menangis kesakitan "ibu, tega nian kau"

Suatu saat Anak-anak Elang kaget ketika mereka diusir dari sarang, didorong keluar jatuh melayang "ibu, kenapa kau mau bunuh anakmu?"

Ketika hampir sampai dasar jurang, sang ibu menyambar menyelamatkan. Demikianlah berkali-kali mereka dijatuhkan, sampai suatu saat mulai mengepakkan sayap dan Anak-anak Elang bisa terbang.

Sang ibu dan bapak Elang dengan riang mengajak anak-anak nya terbang di atas awan lalu belajar mencari binatang buruan, barulah Anak-anak Elang sadar orang tuanya mengajarkan kerasnya kehidupan. Ia harus bisa mandiri di belantara alam yang kejam untuk melestarikan kehidupan Orang tua harus seperti Elang mengurus anak dengan cinta tapi ada saatnya hrs tega agar anaknya bisa menjadi "mandiri".

Kita kadang dicoba dg disakiti dan didera. Kadang kita tidak bisa menerima lalu menjauh kenyataan. Padahal saat itu kita sedang belajar "terbang".